Sabtu, 26 Juli 2008

TEKNIK PENDEDERAN LOBSTER DENGAN SISTIM BATREY UNTUK MENGATASI KANIBALISME


Abstrak

Budidaya udang lobster merupakan segment usaha yang sangat diminati oleh para petani pembudidaya, disamping memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi juga masih terbuka lebar peluang untuk pemasaran komoditas ini.
Minimnya informasi teknologi khususnya pada kelompok petani tradisional tentang pendederan lobster dan besarnya prosentase mortalitas yang diakibatkan oleh kanibalisme pada pendederan Khususnya benih ukuran 1cm – 5 cm menjadikan para petani pembudidaya beralih untuk menangkap lobster yang berukuran konsumsi. Untuk mengatasi hal tersebut balai budidaya laut lombok berupaya untuk mencari solusi dalam mengatasi kanibalisme pada saat benih baru diangkat dari alam.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mencari solusi dalam mengatasi kanibalisme pada pendederan udang lobster ukuran 1-5cm, dan untuk mendapatkan benih lobster (5 cm up) siap tebar di keramba jaring apung dengan jumlah yang memadai. Benih yang didederkan adalah benih yang didapat atau berasal dari alam, sehingga diperlukan seleksi yang ekstra untuk memastikan bahwa benih yang akan di dederkan memenuhi standart kelayakan untuk dibudidayakan, tidak cacat dan terindikasi terserang suatu penyakit, Ukuran benih yang kita tebar panjang 1-2 cm dengan berat rata-rata 0,5 -1 gram. Sistim batrey merupakan sistim skat berantai dengan sirkulasi air. Parameter yang digunakan acuhan adalah Tingkat kelangsungn hidup yang mencapai 95% (SR) dan pertumbuhan, keuntungan dari sistim ini bisa menekan kanibalisme dan dapat dijadikan acuan untuk penelitihan lobster, menyangkut komposisi nutrisi dan lain-lain. Kondisi lingkungan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup losbter. Kematian sering terjadi karena penanganan pada saat penyiponan.

LEBIH LENGKAP COUNTAC US

CARA PEMBUATAN PAKAN ALAMI UNTUK PEMBENIHAN TIRAM MUTIARA (Pinctada maxima)

1. Penyiapan pakan alami

Kegiatan kultur plankton untuk memenuhi kebutuhan pembenihan mutiara meliputi beberapa tahapan, yaitu:

  1. seterilisasi alat dan bahan
  2. Teknik kultur fitoplankton

· Pengecekan sampel inokulan

· Pemupukan air media

· Larutan Vitamin

· Larutan Vitamin Mix

  1. Jenis fitoplankton yang dikultur

a. Sterilisasi Alat

Semua alat yang digunakan dalam proses kultur pakan alami mutlak disteril. Adapun tahapan sterilisasi sebagai berikut :

  1. Direndam dengan larutan HCl
  2. Dicuci dengan sabun cuci dan dibilas bersih dengan air tawar
  3. Disteril dengan uap panas atau dengan perebusan
  4. Disemprot dengan alkohol 11%

Setelah disteril, semua alat disimpan pada ruang steril dan siap digunakan.

b. Steril bahan

Bahan yang akan digunakan dan harus disteril terlebih dahulu adalah : pupuk dan air media. Adapun tahapan steril pupuk sebagai berikut :

  1. Menimbang pupuk sesuai dengan komposisi yang diinginkan
  2. Disteril menggunakan hot plate lengkap dengan stirer
  3. Sterilisasi dapat juga menggunakan uap panas (dikukus) selama ± 3 jam.

Steril air media dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Air laut yang akan digunakan untuk air media kultur plankton, disaring menggunakan sand filter dan catridge.

2. Direbus menggunakan panci steinles anti karat

3. Perebusan sampai mencapai suhu 800C

4. Dimasukkan dalam wadah botol galon atau toples volume 25 liter

5. Didinginkan dan disimpan dalam ruang steril

c. Teknik kultur fitoplankton

Adapun tahapan dalam kultur fitoplankton sebagai berikut :

  1. Pengecekan sampel inokulan

Inokulan yang akan digunakan sebagai bibit dicek menggunakan mikroskop dan haemocytometer untuk mengetahui kualitas dan kuantitasnya, umur inokulan harus di atas 4 hari.

  1. Pemupukan air media

Air laut steril yang akan digunakan sebagai air media tumbuh dipupuk sesuai dengan kebutuhannya dan diaerasi. Pupuk yang dipergunakan yaitu KW21 yang dijual bebas dipasaran dengan dosis 1ml/liter atau membuat komposisi sendiri, Persiapan pupuk yang dilakukan adalah dengan membuat larutan NaNO3, Na2HPO4, NaSiO3 (silikat), dan Clewat 32. Proses selengkapnya adalah sebagai berikut:

· Na NO3

Menimbang 20 gram Na NO3 dilarutkan kedalam 200 ml aquadest dan diautoclave dengan suhu 115 0 C selama 30 menit. Atau 100 Gram/1 Liter

· Na2 HPO4

Menimbang bahan sebagai berikut:

- Na2 HPO4 12H20 : 14 Gram

- Na HC03 : 12,6 Gram

- EDTA II Na / Titriplex : 18,1 Gram

Bahan-bahan tersebut kemudian dilarutkan ke dalam 1 Liter aquadest dan diautoclave dengan suhu 115 0C , dalam jangka waktu 30 Menit

· Na2 Si03 (silikat)

Menimbang 1 Gram Na2 Si03 dilarutkan kedalam 200 ml aquadest dan diautoclave dengan suhu 115 0C selama 30 menit. atau 5 Gram /1 Liter

· Clewat 32

Menimbang 20 Gram Clewat 32 dilarutkan kedalam 200 ml aquadest dan diautoclave dengan suhu 115 0C selama 30 menit. atau 100 Gram/1 Liter

3.Larutan Vitamin

Membuat larutan vitamin B-12 dan vitamin H (Biotin), dengan cara sebagai berikut:

· Vitamin B– 12 sebanyak 0,1 Gram dilarutkan kedalam 500 ml aquadest atau 0,04 Gram 200 ml aquadest.

· 2 ml Vitamin B-12 dilarutkan kedalam 200 ml aquadest atau 10 ml dalam 1 liter aquadest.

· Vitamin H (Biotin) sebanyak 0,1 Gram dilarutkan kedalam 500 ml aquadest atau 0,04 Gram 200 ml aquadest.

4.Larutan Vitamin Mix

Membuat larutan vitamin mix dengan cara : 0,2 Gram Thiamin (Vit. B-1) dilarutkan dalam 200 ml aquadest atau 0,5 gram/1 ltr aquades ditambahkan 5 ml Vitamin B-12 dan 5 ml Vitamin H (Biotin). untuk membuat larutan vitamin tidak perlu di autoclave

d. Jenis Fitoplankton Yang Dikultur

Þ Isochrysis galbana

Þ Chaetocheros sp.

Þ Pavlova lutheri

Þ Tetracelmis chuii

Þ Nannochloropsis oculata

  • Inokulan dimasukkan dalam air media sesuai dengan kepadatan yang dikehendaki, biasanya perbandingan air media dengan inokulan 3 : 1.
  • Diletakkan pada rak kultur yang dilengkapi dengan pencahayaan buatan dengan intensitas cahaya 3000-5000 lux
  • Setelah umur 4 hari, fitoplankton siap diberikan pada larva sebagai pakan.