Senin, 20 Oktober 2008

PENDEDERAN KERAPU SEPENGGAL

Dalam rangka mempercepat pengembangan usaha budidaya dan peningkatan produksi ikan kerapu. diperlukan benih yang tepat ukuran, jumlah, waktu dan mutu. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu adanya inovasi pemeliharaan sehingga dapat memperpendek masa pemeliharaan bagi para pembudidaya. Pemeliharaan ikan kerapu bebek tergolong membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 18 bulan sampai ukuran konsumsi (500g). Mengingat hal tersebut, saya akan sedikit berbagi pengalaman dengan para pembudidaya untuk membuka wacana agar para pembudidaya tidak terfokus pada pemeliharaan yang sangat panjang. Dimana hanya dengan waktu satu sampai dua bulan kita sudah dapat meraup keuntungan yang tidak sedikit.

Kendala yang sering dihadapi oleh para pembudidaya khususnya yang ada di karamba adalah masalah suplai benih yang berkualitas, adaptif terhadap lingkungan baru dan pakan, sangat kurang dimengerti olah para pembudidaya. Saya pribadi menyarankan para pembudidaya untuk benar-benar mengetahui asal dan cara pemeliharaan bibit kerapu pra penebaran di karamba. Oleh karenanya perlunya komunikasi dengan unit-unit kerja Departemen Kelautan Dan Perikanan agar kita tidak salah dalam memilih bibit kerapu yang berkualitas.

Penulis akan berbagi sedikit pengalaman tentang pendederan kerapu sepenggal dimana pada segmen ini dapat membantu para pembudidaya khususnya para pemodal yang kecil dan menengah untuk dapat mengais keuntungan dalam waktu yang relatif singkat, serta membantu memecahkan masalah stock benih yang berkualitas dan memadahi kuantitasnya.


Dengan pendederan sepenggal ini kita dapat:
  • Menyediakan benih kerapu bebek bermutu bagi pembudidaya
  • Memasyarakatkan usaha pendederan menjadi usaha intermediasi antara pembenihan dan budidaya di keramba jaring apung.
  • Menyediakan benih kerapu bebek bermutu bagi pembudidaya kerapu pra tebar di karamba jarring apung
  • Menciptakan jenis usaha dan menyerap tenaga kerja dan tentunya membantu Negara dalam mengentaskan kemiskinan
  • Mendapatkan keuntungan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
selanjutnya>>

Kamis, 09 Oktober 2008

SARANA DAN PRASARANA UNTUK PRODUKSI BENIH TIRAM MUTIARA (Pinctada maxima)



Tiram mutiara merupakan salah satu komoditas unggulan yang terus dipacu perkembangannya. Sementara ini, baik usaha perbenihan maupun budidayanya banyak dirintis oleh perusahaan swasta dalam skala besar.

Khusus untuk sistem perbenihan, yang berkembang di perusahaan swasta selama ini masih terbilang sangat kompleks. Oleh karenanya, Balai Budidaya Laut Lombok, sebagai satu – satunya unit pelaksana teknis (UPT) Ditjen PB yang mengembangkan species ini, terus berupaya menyederhanakan sistem perbenihan tanpa mengurangi kuantitas dan kualitas hasil produksi.

I. Prasarana Unit Pembenihan

Sarana dan prasarana yang harus dipenuhi adalah

NO

PRASARANA POKOK

UNIT PRODUKSI

1

Bangunan

  • Laboratorium Kultur Pakan Alami
  • Ruang Kerja Laboran
  • Ruang Pemeliharaan
  • Ruang Serbaguna

2

Peralatan

  • Plankton net
  • Bak fiber glass
  • Sistem Pengudaraan/ aerator
  • Sistem Pengairan
  • Peralatan Kultur Pakan Alami
  • Mikroskop dan Perlengkapannya
  • Lemari Es dan Pendingin Ruangan


II.1. Bangunan

Unit pembenihan tiram mutiara dibuat dari bangunan permanen dan harus memiliki 4 ruangan pokok yaitu: laboratorium kultur pakan alami, ruang kerja laboran, ruang pemeliharaan, dan ruang serbaguna. Empat ruangan tersebut merupakan sarana minimal yang harus dipenuhi untuk kegiatan produksi benih tiram mutiara

1. Laboratorium Kultur Pakan Alami

Laboratorium kultur pakan alami merupakan ruang yang steril dengan warna dasar putih, baik untuk lantai, dinding, maupun plafon. Ruang ini dilengkapi dengan pendingin ruangan untuk mempertahankan suhu ruangan konstan 22 oC.

Furniture utama dalam ruangan ini adalah rak kultur yang dilengkapi dengan lampu neon warna putih untuk menghasilkan intensitas cahaya 3000 – 5000 lux dan instalasi aerasi untuk kultur pakan alami, untuk konstruksi ruangan disesuaikan dengan keadaan tempat masing-masing.

Gambar Ruang PakanAlami


1. Ruang Kerja Laboran

Ruang yang didalamnya terdapat mikroskop, timbangan digital, frezer, dan rak penyimpanan bahan kimia ini digunakan untuk kegiatan pengamatan larva, pengamatan plankton, pembuatan pupuk dan penyimpanan stok murni pakan alami.


Gambar Ruang Kerja

1. Ruang Pemeliharaan

Ruang pemeliharaan digunakan untuk kegiatan aklimatisasi induk, pemijahan, pemeliharaan larva dan pemeliharaan spat. Ruang ini dikondisikan gelap, dilengkapi dengan bak – bak pemeliharaan serta instalasi air laut dan aerasi

Gambar Ruang Pemeliharaan

2. Ruang Serbaguna

Ruang ini digunakan untuk mencuci peralatan kerja, sterilisasi peralatan kultur pakan alami, sterilisasi air media kultur pakan alami, dan untuk penyimpanan peralatan kerja. Oleh karenanya, ruang serbaguna dilengkapi dengan kompor gas, rak peralatan, dan instalasi air tawar.

II.2 Peralatan

1. Plankton net

Untuk kegiatan kultur pakan alami dan pemeliharaan larva, digunakan plankton net dengan lebar mata saring: 10,20,40,50,80,100,120,150,180, 200, 250 dan 300µm, fungsinya untuk penyaringan fitoplankton dan larva mutiara.

2. Bak fiber glass

Terdapat 3 ukuran bak fiber glass, yaitu Bak fiber glass volume 3 m3 yang dilengkapi dengan kran 1,5” digunakan untuk pemeliharaan larva, bak fiber glass volume 1,5 m3 untuk pemeliharaan spat, dan bak fiber glass volume 1 m3 untuk wadah aklimatisasi induk.

3. Sistem Pengudaraan/ aerator

Sistem pengudaraan disuplay oleh Hi-blow 60 watt dan dialirkan dengan pipa PVC ¾ “ sebagai saluran utama. Aerasi ke bak larva dihubungkan dengan selang 1/16”.

4. Sistem Pengairan

  1. Suplay Air Laut

Air laut dipompa ke tandon pengendapan menggunakan pompa 10 PK. Kemudian melewati filter dari ijuk. Keluar dari filter ini, air laut mengalir melalui sand filter dan masuk ke hollo fiber membran atau difilter bertingkat dengan catridge 10 µm kemudian 3 µm untuk air media pemeliharaan dan 0,5 µm untuk air media kultur pakan alami dan pemeliharaan larva.

  1. Suplay Air Tawar

Air tawar diambil dari sumur dengan pompa 250 watt kemudian dialirkan ke bak plastik kapasitas 2 m3 yang berada pada tower dengan ketinggian 5 m. Dari tower air tawar dialirkan dengan pipa ¾” . untuk proses sterilisasi dan pencucian semua peralatan produksi.

5. Peralatan Kultur Pakan Alami

Pakan alami dikultur dalam galon dengan volume 19 liter atau toples volume 25 liter. Sedangkan pupuk disimpan dalam erlenmeyer volume 1 liter. Peralatan lain yang digunakan untuk kegiatan kultur pakan alami adalah corong plastik dan gelas ukur. Sedangkan untuk membuat pupuk diperlukan timbangan digital dan hot plate. Untuk sterilisasi air media kultur, diperlukan panci stainless steel dan satu set kompor gas.

6. Mikroskop dan Perlengkapannya

Mikroskop yang digunakan adalah mikroskop binokuler yang dilengkapi dengan mikrometer. Perlengkapan lain untuk membantu dalam penggunaan mikroskop adalah kamera digital, monitor, pipet, obyek glass, haemocytometer dan hand counter.

7. Lemari Es dan Pendingin Ruangan

Lemari es digunakan untuk menyimpan stok bibit pakan alami (inokulan), sedangkan air conditioner 1,5 PK digunakan untuk menjaga kestabilan suhu ruang laboratorium pakan alami.