Abstraksi
Salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomis penting dan merupakan komoditas unggulan untuk meningkatkan devisa negara, serta dapat meningkatkan inkam bagi masyarakat khususnya masyarakat pesisir pantai adalah rumput laut. Potensi pengembangan budidaya rumput laut di kawasan Indonesia masih sangat terbuka lebar, akan tetapi hasil produksi yang kita hasilkan belum sebanding dengan potensi yang ada, salah satu faktor penyebab permasalahan tersebut antara lain adalah ketersediaan bibit yang sangat kurang. Perlunya metode pembibitan yang baik sehingga tidak menggantungkan bibit dari alam.
Penggunaan teknik kultur jaringan dalam pembibitan rumput laut ini diharapkan mampu menghasilkan bibit yang berkualitas dalam skala massal dan dalam waktu yang relatif singkat, untuk memenuhi ketersediaan bibit tanpa dibatasi siklus musiman, menemukan teknik kultur jaringan yang adaptif dan efisien, sehingga dapat dilakukan oleh seluruh lapisan. Studi pendahuluan teknik kultur jaringan ini mulai dilaksanakan pada bulan juni 2004 di laboratorium kultur jaringan Loka Budidaya Laut Lombok.
Dalam studi pendahuluan kultur jaringan ini dilakukankan dengan menggunakan metode metode padat (solid Method) yaitu metode yang menggunakan media agar dengan komposisi bacto agar 0.8 % dari total air, dan diformulasikan dengan pupuk conway 4 ppm dengan ketebalan 5 mm. Setelah itu dilanjutkan dengan metode cair (liquid method) yaitu metode yang menggunakan air laut dengan salinitas 29-33 promil yang di formulasikan dengan puppuk ZA, UREA dan TSP dengan tempat media yaitu botol kaca kapasitas 2.5 liter.
Hasil dari studi pendahuluan teknik kultur jaringan ini merupakan tahapan untuk diaplikasikan dalam laboratorium kultur jaringan Loka Budidaya Laut Lombok, dan diharapkan mampu untuk menegasikan bahwa bibit rumput laut yang unggul hanya bisa didapatkan dari pembibitan dari alam.
lebih lanjut contak kami
akan terbit:
REGENERASI BEBERAPA VARIETAS RUMPUT LAUT MELALUI TEKNIK KULTUR
JARINGAN TAHAP INDUKSI EMBRIO MENJADI PLANLET DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA MS (Muraishin and skoog)