1.Persiapan Kultur
Sterilisasi Peralatan
Sterilisasi peralatan yang digunakan dalam kultur plankton ada beberapa cara, diantaranya dengan menggunakan autoclave, dengan menggunakan bahan kimia, dengan perebusan. Sterilisasi dengan perebusan dilakukan dengan tahapan sbb:
-Peralatan gelas/plastik dicuci bersih
-Rebus air tawar dalam panci sampai mendidih
-Masukkan peralatan gelas/plastik yang akan disteril
-Diamkan untuk beberapa saat (5-10menit)
-Angkat dan keringkan/simpan dalam rak
Sterilisasi Media Kultur
Media kultur plankton yang berupa air laut, kita steril dengan cara disaring dengan menggunakan sandfilter/cartridge. Kemudian masuk kedalam bak penampungan/tandon air laut. Sebelum digunakan untuk media kultur, air laut direbus/dimasak hingga mencapai suhu 800C atau sampai mendidih (1000C). Kemudian didinginkan dan disimpan/ditampung dalam panci/ember besar.
Penyiapan Media Kultur
-Air laut yang telah disteril (dimasak) dan ditampung dalam panci, dicampur dengan aquadest /air tawar (steril) hingga mencapai salinitas 28‰.
-Air dituang kedalam erleumeyer atau toples dengan perbandingan antara media dan inokulan 1:3 s/d 1:2
-Ditambahkan pupuk dan vitamin dengan takaran 1ml/liter.
Pembuatan Pupuk
Plankton atau pakan alami membutuhkan pupuk dalam pertumbuhannya. Pupuk yang dipergunakan merupakan campuran dari beberapa bahan kimia yang dibuat menjadi larutan. Formulasi pupuk cair yang digunakan dalam kultur Nitzschia sp, sebagai berikut :
NaNO3 = 100 gr/liter
NaHPO4H2O = 14 gr/liter
NaHCO3 = 12,6 gr/liter
Edta = 18,1 gr/liter
K2HPO4 = 14 gr/liter
Klewat = 100 gr/liter
Cara atau tahapan pembuatan pupuk cair adalah sebagai berikut :
-Siapkan semua bahan kimia, botol/wadah untuk larutan, aquadest, pengaduk, kompor dan panci berisi air.
-Timbang semua bahan kimia yang akan dilarutkan, sesuai dengan takaran.
-Masukkan bahan kimia kedalam botol/wadah yang telah diisi dengan aquadest dengan volume sesuai yang kita inginkan.
-Aduk sampai larutan tercampur merata atau menjadi larutan homogen.
-Panaskan didalam panci yang telah berisi air (ditim) sampai mendidih (1000), botol ditutup dengan aluminium foil.
-Angkat larutan yang telah panas/mendidih. Dinginkan, tutup botol dengan alumunium foil. Simpan di tempat yang steril.
Selain pupuk cair, dalam kultur plankton, juga dibutuhkan vitamin dan pupuk silikat. Formulasi pupuk silikat sebagai berikut :
Silikat Solution 5 gr/liter
Cara pembuatan :
-Siapkan botol/wadah untuk larutan silikat
-Isi dengan aquadest sesuai dengan volume yang kita inginkan
-Tambahkan silikat solution sesuai dengan takaran
-Aduk sampai larutan tercampur merata
-Panaskan didalam panci yang telah berisi air (ditim) sampai mendidih (1000C), botol ditutup dengan aluminium foil.
-Setelah mendidih, angkat larutan yang telah panas/mendidih. Dinginkan, tutup botol dengan alumunium foil. Simpan di tempat yang steril.
Sedangkan formulasi untuk pembuatan vitamin adalah sebagai berikut :
Biotin = 100 mg/liter
Thiamin = 700 mg/liter
Vit B12 = 500 mg/liter
Tahapan pembuatan larutan vitamin adalah sebagai berikut :
-Siapkan botol/wadah untuk pembuatan larutan vitamin
-Timbang vitamin yang akan dilarutkan
-Isi botol dengan aquadest dengan volume sesuai yang kita inginkan
-Tambahkan vitamin yang sudah ditimbang
-Aduk hingga tercampur rata atau menjadi larutan yang homogen
-Simpan larutan di tempat yang steril, tutup botol larutan dengan alumunium foil.
2.Teknik Kultur Pakan Alami Abalone
Kultur Bibit Murni dalam Media Agar
Kultur dalam media agar merupakan cara penyediaan bibit plankton yang akan dikultur. Cara pembuatan media agar :
-Bacto agar dilarutkan dalam air media kultur (salinitas 28‰) dengan takaran sebanyak 1,5 gram/100ml air.
-Larutan agar dipanaskan dalam air sampai mendidih dan terus diaduk hingga menjadi larutan yang homogen, atau menggunakan hotplate dan magnetic stirrer.
-Larutan yang telah homogen, didinginkan beberapa saat, kemudian ditambahkan pupuk dengan takaran 1ml/L.
-Diaduk hingga pupuk tercampur merata dalam larutan agar.
-Larutan agar dituang kedalam petridish, didinginkan hingga membeku (terbentuk lapisan agar). Ketebalan agar dalam petridish kira-kira 2-5 mm.
-Bibit murni plankton ditanam kedalam media agar dengan teknik inokulasi/penggoresan menggunakan jarum oose atau dengan cara menuangkan beberapa ml bibit murni ke media agar.
-Petridish ditutup rapat dengan menggunakan plakban, disimpan dalam rak kultur.
-Setelah kira-kira 1minggu akan tumbuh koloni plankton/alga tersebut.
Kultur Murni
Kultur murni merupakan rangkaian dari kegiatan pengadaan pakan alami/kultur plankton. Bibit kultur murni diperoleh dari hasil isolasi atau dari hasil kultur dalam media agar. Plankton hasil biakan/kultur dalam media agar, dipindahkan dalam tabung reaksi volume 10-15 ml, kemudian dikultur secara bertingkat ke dalam erleumeyer 100ml, 500ml, 1000ml, 2000ml dan volume 5-20liter. Langkah-langkah kultur murni adalah sebagai berikut :
-Kultur diawali dengan mempersiapkan air laut yang sudah steril dengan kadar garam 28‰
-Air dimasukkan kedalam botol-botol/toples kultur.
-Ditambahkan pupuk cair,vitamin,silikat sebanyak 1ml/liter.
-Media diaerasi dan dibiarkan sebentar, sampai pupuk tercampur merata.
-Bibit dimasukkan sebanyak ⅓ bagian atau ¼ bagian.
-Untuk mencegah kontaminasi dari udara, botol kultur ditutup dengan kapas/sterofoam/alumunium foil.
-Agar plankton tumbuh dengan baik, penempatan wadah kultur harus cukup mendapat cahaya.
-Setelah empat-lima hari masa pemeliharaan, plankton dapat dipanen dan dikultur pada wadah yang lebih besar.
Kultur massal diatom dapat dilakukan setelah Setelah empat-lima hari masa pemeliharaan skala laboratorium
Tahapan – tahapan untuk pembuatan/pengkulturan diatom adalah
1.Menyiapkan wadah, media kultur, instalasi air dan udara
Persiapan wadah, media kultur dan instalasi air dan udara merupakan langkah awal untuk melakukan kultur diatome
•Wadah yang digunakan untuk kultur bisa terbuat dari fiber maupun beton ukuran tergantung dari masing-masing pembudidaya.
•Media kultur sebelum di taburkan benih diatome terlebih dahulu di sterilisasi menggunakan kaporit 20g/l dan dibiarkan selama dua hari, setelah itu dilakukan penyaringan dengan menggunakan filter catrid ukuran 1,0 micron untuk menghilangkan endapan kaporit , untuk kultur skala lab strerilisasi wajib untuk dilakukan dengan pemanasan suhu diatas 80oC untuk memastikan tidak ada kontaminan dalam melakukan kultur diotome.
•Instalasi udara untuk mensuplai oksigen digunakan highblow 60 watt untuk mendapatkan kadar oksigen yang baik dan bersih
•Cahaya diatur sesuai dengan intensitas yang diperlukan, usahakan pencahayaan dilakukan secara kontinyu selama proses kultur berlangsung, proses pencahayaan dapat mempergunakan lampu neon ataupun yang lain, disesuaikan dengan keadaan masing-masing
2.Mengkultur benthic diatomae skala laboratorium
1.Inokulan murni ditebar sesuai dengan kepadatan yang dipersyaratankan
2.Media dipupuk dengan pupuk diatom sesuai dengan dosis yang ditentukan secara periodik
3.Kepadatan populasi dipantau secara intensif dan periodik
4.Suhu ruangan dikendalikan agar tidak mempengaruhi perubahan suhu air media
5.Kultur benthic diatom dilakukan secara bertingkat dimulai dari volume 1 liter hingga 20 liter
6.Kultur benthic diatom dipindahkan secara massal setelah mencapai volume 20 liter dengan kepadatan 5 jt sel/cc
3.Mengkultur benthic diatom skala massal
1.Subtrat (feeding plate) di rangkai dan ditempatkan dalam bak kultur skala massal
2.Inokulan hasil kultur skala lab ditebar kedalam wadah yang telah dipersiapkan 1 bulan sebelum pemijahan
3.Media dipupuk dengan pupuk diatom secara periodik sesuai dengan dosis yang dianjurkan
4.Kepadatan dipantau secara intensif dan periodik
Subtrat (feeding plate) yang telah ditumbuhi benthic diatom dipindahkan ke dalam bak pemeliharaan larva atau bak kultur benthic diatom skala massal dapat langsung ditebari trochophora abalone