Pendederan tiram mutiara kebanyakan dilakukan dengan sistem long line dan rakit apung, dimana poket yang berisi benih tiram mutiara digantung pada long line dan rakit tersebut. Untuk mendapatkan tiram ukuran panen, 7 – 9 cm, dibutuhkan 1 siklus produksi dengan durasi waktu 1 tahun. Usaha skala menengah membutuhkan 10 unit long line dan 1 unit rakit apung dengan kapasitas produksi 36.000 ekor/ tahun dan kebutuhan investasi awal sebagai berikut:
No | Uraian | Vol | Satuan (Rp./ Sat) | Nilai/ Sat. (Rp.) |
1 | Ponton | 1 | Unit | 5,000,000 |
2 | Speed boat 40 PK | 1 | Unit | 50,000,000 |
3 | Pocket | 1,000 | Buah | 20,000 |
4 | Long line | 10 | Unit | 7,500,000 |
5 | Waring | 1,000 | Buah | 5,000 |
6 | Bak fiber | 1 | Buah | 500,000 |
7 | Mesin semprot bertekanan | 1 | Unit | 2,000,000 |
8 | Pompa air portable 2" | 1 | Unit | 2,500,000 |
9 | Keranjang plastik | 6 | Buah | 25,000 |
10 | Rakit apung | 1 | Unit | 7,000,000 |
11 | Pisau | 50 | Buah | 5,000 |
12 | Jarum karung | 10 | Buah | 1,000 |
13 | Tali jarit 1 mm | 10 | Kg | 3,000 |
Jumlah | 167,440,000 |
Baik ponton, speed boat, maupun peralatan lainnya yang digunakan tentu perlu dirawat secara teratur sehingga selalu dapat digunakan dengan baik. Untuk itu setiap bulannya dianggarkan Rp. 1.395.000, 00 sebagai biaya pemeliharaan
Dalam menjalankan usaha pendederan, pemilik biasa mempekerjakan 2 orang teknisi dengan gaji perorang Rp. 850.000,00/ bulan dan dibantu oleh 2 orang operator dengan gaji Rp. 500.000,00 / bulan. Selain itu, dalam pelaksanaan pekerjaan seringkali diperlukan tenaga kerja harian sebanyak 2 orang, terutama untuk membantu memasang long line, membersihkan tiram, membersihkan waring, dan beberapa kegiatan lainnya. Tenaga harian ini mendapat honor Rp. 15.000,00 / orang/ hari.
Bahan utama untuk usaha pendederan adalah spat kolektor. Untuk usaha skala menengah membutuhkan 500 lembar kolektor dengan harga satuan Rp.100.000,00. Selanjutnya, biaya operasional – untuk bahan bakar speed boat dan oli – rata – rata menghabiskan Rp. 340.000,00/ bulan
Pengeluaran lain biasanya merupakan biaya untuk konsumsi karyawan sebesar Rp. 150.00,00 / bulan dan cadangan pengeluaran tidak terduga yang diasumsikan Rp. 1.200.000/ bulan.
Pendapatan dari usaha pendederan merupakan hasil penjualan tiram ukuran 8 cm. Dengan tingkat kelulus hidupan 10 % dan harga /cm Rp. 2000,00 maka diperoleh pendapatan kotor Rp. 240.000.000,00. Dari hasil yang diterima ini, 10 % merupakan kewajiban untuk membayar pajak penghasilan dan 10 % merupakan bonus bagi karyawan.
Data – data keuangan di atas kemudian dianalisis dengan analisis performance (penampilan usaha) pada tingkat bunga 12/ tahun dengan hasil sebagai berikut:
No | Uraian | Nilai |
1 | Biaya: | |
| Kebutuhan modal (Rp.) | 282,740,000 |
| Biaya tetap/ tahun (Rp.) | 89,859,000 |
| Biaya variabel/ tahun (Rp.) | 82,900,000 |
| Bunga kredit (Rp) | 51,174,409 |
2 | Penampilan usaha: | |
| Pendapatan kotor (Rp) | 240,000,000 |
| Imbalan penggunaan modal (%) | 23.78 |
| Profit (Rp) | 16,066,591 |
Demikian gambaran penampilan usaha pendederan tiram mutiara ditinjau dari sisi keuangan. Disamping ini masih banyak aspek yang harus diperhatikan apabila ingin berinvestasi di dalamnya. Semua keputusan dan segala resikonya tetap milik Anda. Selamat mencoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar